POST-MODERNSM
“TEORI-TEORI
ILMU SOSIAL”
Dosen
Pengampu
Dr.
Arlin Adam, S.Kom, M.kes
Oleh
Kelompok V
ANDI
NURSIDA
NASRUN
K. AL BONEH
SALEHUDDIN
MASNAWATI
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2012
POST-MODERNSM
|
|
TAMAN
BERMAIN
|
MASYARAKAT
|
Ø Dalam
sebuah taman bermain terdapat bayak hal yang dapat kita lihat, seperti
banyaknya ragam permainan yang disediakan oleh pihak pengelola taman
tersebut, ragam jenis permaianan yang ada, taman-taman bunga yang indah, pepohonan
yang rindang, dan lain sebagainya.
Ø Didalam
taman bermain tidak menutup kemungkinan adanya aturan-aturan yang diterapkan
oleh pihak pengelola taman yang
bertujuan untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan dalam sebuah taman
bermain.
Ø Banyaknya
jenis permainan dan jenis hiburan yang disediakan dalam sebuah taman bermain
memiliki daya tarik dan arti tersendiri bagi para pengunjungnya.
Ø Banyaknya
jenis permainan yang ada, yang ditawarkan pada sebuah taman bermain
menyebabkan keinginan para pengunjung untuk selalu mencoba setiap permainan
yang ada.
Ø Dalam
sebuah taman bermain terdapat aturan yang mengatur keteraturan agar taman
bermain tersebut tertata dengan teratur, rapi dan indah. Seperti adanya
penjaga taman, pihak pengelola taman, dan ada pemilik taman. Masing-maisng ini
mempunyai fungsi tersendiri untuk mengatur keteraturan dalam sebuah taman
bermain.
Ø Dalam
sebuah taman bermain selalu disiapkan jenis-jenis permainan yang bisa
dinikmati oleh para pengunjung taman. Pihak pengelola taman juga selalu berusaha
untuk bisa memuaskan keinginan dari para pengunjungnya. Pengelola taman
sangat berhati-hati sekali didalam menjaga tingkat kepuasan dari para
pengunjungnya, karena kepuasan pengunjung merupakan tujuan dari pihak
pengelola taman tersebut yang merupakan salah satu jalan untuk menambah
penghasilannya.
Ø Para
pengunjung taman mempunyai ketertarikan untuk menikmati segala pasilitas yang
ada dalam sebuah taman bermain, tetapi ada kalanya juga para pengunjung
memiliki sifat kejenuhan terhadap suatu jenis permainan yang disediakan oleh
pihak pengelola taman. Disinilah fungsi dari pengelola taman dituntut untuk
bisa menciptakan atau menyedian jenis permainan (hiburan) baru yang bisa
menarik minat para pengunjung untuk tetap datang berkunjung di taman bermain
tersebut.
Ø Jika
kita mengamati apa yang ada dalam sebuah taman bermain, terdapat banyak hal
yang bisa kita lihat, diantaranya yaitu banyaknya jenis dan ragam permainan
yang disediakan oleh pihak pengelola taman. Itu semua menunjukkan bahwa
sarana dan prasarana yang desediakan oleh pihak pengelola merupakan
bentuk-bentuk barang yang siap untuk
digunakan sesuai dengan keinginan dan minanat dari para pengunjung
taman. Para pengunjung pun tidak berpikir panjang untuk menggunakan pasilitas
itu, yang ada hanya bagaiman mereka bisa memuaskan hati atau bagaimana mereka
bersenang-senang dengan semua itu.
|
Masyarakat dengan banyak etnik,
kultur/budaya dan tradisi yang melekat pada diri masing-masing individu dalam
suatu masyarakat memiliki makna yang berbeda-berbeda, yang merupakan ciri
khas dari identitas suatu komunitas dalam masyarakat.
Dalam kehidupan masyarakat, ada
seperangkat aturan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku, yang berfungsi
untuk mengendalikan semua prilaku yang kemungkinan terjadi di dalam kehidupan
bermasyakat yang bertujuan untuk menciptakan keteraturan, ketertiban,
keamanan dan kenyamanan di lingkungan masyarakat.
Masyarakat dengan keragaman yang
terjadi di dalam lingkungan hidupnya menyebabkan banyaknya pilihan-pilihan
untuk bisa mencari yang terbaik dari apa yang telah ada sebagai daya tarik
terhadap gaya hidup yang ada dalam masyarakat.
Masyarakat selalu mencoba
budaya-budaya baru yang muncul utnuk diaplikasikan dalam kehidupannya sebagai
bentuk perubahan yang terjadi di dalam kehidupannya.
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat sebuah sistem yang tersetruktur,
yang berfungsi mengatur keteraturan di dalam masyarakat, seperti adanya
instansi atau lembaga yang ada dalam kehidupan bermasyarakat diantaranya
yaitu adanya kepala RT/RW, Kepala Dusun, Kepala Desa dan adanya camat yang
masing-masing ini mempunyai fungsi yang berujutan untuk mengatur keteraturan
dalam kehidupan bermasyarakat.
Masyarakat dengan banyak pilihan
dalam hidupnya, seperti pilihan dalam memilih seorang pemimpin yang dapat
membawa masyarakat pada suatu perubahan yang lebih baik membuat mereka
berhati-hati dalam memilih seorang pemimpin. Masyarakat berusaha memilih yang
terbaik dari sekian banyak pilihan dalam hidupnya agar terwujud tatanan
masyarakat yang lebih baik dan
beorientasi pada masa depan yang lebih mementingkan kepentingan bersama atau kelompok.
Dalam kehidupan bermasyarakat
identik dengan sistem yang terstruktur, seperti halnya struktur kelembagaan
atau instansi. Setiap lembaga atau instansi ini memiliki anggota-anggota yang
terdiri dari susunan kepengurusan sperti, adanya ketuan dan wakil ketua,
adanya sekretaris, bendahara dan lain sebagainya. Ketika lembaga atau
instansi ini berfungsi sebagaimana mestinya dan berpihak pada kepentingan
masyarakat luas atau lebih mementingankan kepentingan umum maka lembaga ini
akan berjalan terus. Namun ketika lembaga atau instansi ini tidak berfungsi
atau dianggap tidak sesuai oleh masyarakat maka otomatis instansi atau
lembaga ini akan diganti oleh lembaga lain, yang menurut masyarakat luas itu
sesuai untuk diterapkan.
Dalam masyarakat berlaku juga hal
yang demikian yang, sperti banyaknya barang-barang yang serba instan, barang
yang siap digunakan atau dikonsumsi oleh masyarakat. Ini menunjukkan bahwa
post-modernism cendrung memandang masyarakat sebagai masyarakat konsumsi.
Menurut pandangan post-modernism dikatakan bahwa masyarakat itu memiliki
tingkat konsumeritas yang sangat tinggi sekali. Berbeda dengan
masyarakt-masyarakat sebelumnya. Tingkat konsumeritas yang tinggi dan
kecendrungan masyarakat yang hanya bisa memakai membawa pengaruh bagi
perkembangan masyarakat, yang akibatnya masyarakat malas untuk mengembangkan
potensi dan kreatifitas yang ada pada diri mereka. Mereka hanya bisa berpikir
bagamana menggunakan semua jenis barang-barang instan, barang yang siap saji
ini dengan sebanyak-banyaknya tanpa pernah berpikir dari akibat yang dapat
ditimbulkannya.
Post-Modernism cendrung memandang
masyarakat sebagai masyarakat konsumeritas. Tinggkat konsumeritas pada
masyarakat post-modernsm sangat tinggi, dimana sebagian besar masyarakat
disini diidentikan dengan ketidak mampuan untuk menciptakan penemuan-penemuan
sehingga masyarakat cendrung untuk menjadi seorang konsumen tanpa pernah
berpikir untuk menghasilkan dan hanya bisa memakai. Hanya sebagian kecil dari
masyarakat ini yang mau berpikir bagaimana caranya untuk bisa menghasilkan
sesuatu yang baru, yang bisa dinikmati tanpa bergantung pada produk-produk
yang bersifat instan dan siap saji. Contoh yang bisa kita ambil disini yaitu
KFC. KFC merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan
barang yang berupa makanan siap saji. Kehidupan masyarakat saat ini sangat
dipermudah sekali dengan hadirnya KFC, khususnya mengenai makanan siap saji.
Masyarakat hanya tinggal memesan atau langsung berkunjung ke KFC maka mereka
pun bisa menikmati berbagai makanan yang sesuai dengan selera dan hoby mereka
masing-masing.
|
Dari uraian di atas dapat dipahami
bawhwa, Post-modernism beranggapan bahwa
masyarakat tidak uahnya seperti sebuah permainan, yang dimana dalam sebuah
permainan ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk ikut berpartisivasi
di dalamnya. Dalam mewujudkan keinginan untuk menang dalam sebuah permainan,
banyak hal yang bisa dilakukan oleh para peserta, seperti halnya melakukan
berbagai taktik dan gaya dengan tujuan dan harapan bisa memperoleh kemenangan
dalam sebuah competetisi. Tidak jarang kita jumpai dalam sebuah competisi yang
tidak melahirkan konflik yang berujung
pada tindakan anarkis.
Disni juga dapat dikatakan bahwa Post-modernism
cendrung memandang masyarakat sebagai masyarakat konsumsi. Tingkat konsumeritas
yang tinggi pada masyarakat post-modernism mengakibatkan pengaruh yang bedampak
pada ketidak mampuan masyarakat untuk menciptakan sesuatu yang baru. Masyarakat
post-modernism hanya bisa memakai ataupun menggunakan barang-barang produk yang
sifatnya instan atau siap saji.
Komentar
Posting Komentar
Komentarlah yang sopan