TEORI ILMU SOSIAL

TEORI ILMU SOSIOLOGI
Teori Tindakan, yaitu individu melakukan suatu tindakan berdasarkan berdasarkan pengalaman, persepsi, pemahaman dan penafsiran atas suatu objek stimulus atau situasi tertentu. Tindakan individu itu merupakan tindakan sosial yang rasional, yaitu mencapai tujuan atas sasaran dengan sarana-sarana yang paling tepat. Teori Max Weber ini dikembangkan oleh Talcott Parsons yang menyatakan bahwa aksi/action itu bukan perilaku/behavour. Aksi merupakan tindakan mekanis terhadap suatu stimulus sedangkan perilaku adalah suatu proses mental yang aktif dan kreatif. Talcott Parsons beranggapan bahwa yang utama bukanlah tindakan individu melainkan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang menuntut dan mengatur perilaku itu. Kondisi objektif disatukan dengan komitmen kolektif terhadap suatu nilai akan mengembangkan suatu bentuk tindakan sosial tertentu. Talcott Parsons juga beranggapan bahwa tindakan individu dan kelompok itu dipengaruhi oleh system sosial, system budaya dan system kepribadian dari masing-masing individu tersebut. Talcott Parsons juga melakukan klasifikasi tentang tipe peranan dalam suatu system sosial yang disebutnya Pattern Variables, yang didalamnya berisi tentang interaksi yang avektif, berorientasi pada diri sendiri dan orientasi kelompok.
Teori Sistem: yaitu, suatu kerangka yang terdiri dari beberapa elemen/sub system yang saling berinteraksi dan berpengaruh. Konsep system digunakan untuk menganalisis perilaku dan gejala sosial dengan berbagai system yang lebih luas maupun dengan sub system yang tercakup di dalamnya. Contohnya adalah interaksi antar keluarga disebut sebagai system, anak merupakan sus system dan masyarakat merupakan supra system, selain kaitannya secara vertikal juga dapat dilihat hubungannya secara horizontal suatu system dengan berbagai system yang sederajat. Dalam pandangan Talcott Parsons, masyarakat dan suatu organisme hidup merupakan system yang terbuka yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. System kehidupan ini dapat dianalisis melaui dua dimensi yaitu : interaksi antar bagian-bagian / elemen-elemen yang membentuk system dan interaksi / pertukaran antar system itu dengan lingkungannya. Talcott Parsons membangun suatu teori system umum / Grand Theory yang berisi empat unsure utama yang tercakup dalam segala system kehidupan, yaitu : Adaptation, Goal Attainment, Integration dan Latent Pattern Maintenance.
Herbert Spencer - Teori tentang evolusi hukum dalam masyarakat.
Skema Teori
Hukum Keramat >> Hukum Sekuler >> Hukum Kekuasaan Otoriter >> Hukum KeramatRaja >> Undang-undang
Spencer mengatakan bahwa hukum yang ada dalam masyarakat pada awalnya adalah hukum keramat. Hukum keramat bersumber atau berasal dari nenek moyang yang berupa aturan hidup dan pergaulan. Masyarakat yakin dan takut, apabila melanggar hukum ini maka nenek moyang akan marah. Selanjutnya masyarakat manusia semakin komplex sehingga hukum keramat tadi semakin berkurang pengaruhnya terhadap keadaan masyarakat atau hukum keramat tersebut tidak cocok lagi.
Maka timbullah hukum sekuler yaitu hukum yang berlandaskan azas saling butuh-membutuhkan secara timbal balik di dalam masyarakat. Namun karena jumlah masyarakat semakin banyak maka dibutuhkan sebuah kekuasaan otoriter dari raja untuk menjaga hukum sekuler tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, timbullah masyarakat “beragama” sehingga kekuasaan otoriter rajapun tidak lagi cukup. Untuk mengatasi hal tersebut , ditanamkanlah suatu keyakinan kepada masyarakat yang mengatakan bahwa raja adalah keturunan dewa sehingga hukum yang dijalankan adalah hukum keramat.
Pada perkembangan selanjutnya timbullah masyarakat industri,dimana kehidupan manusia semakin bersifat individualis yaitu suatu sifat yang mementingkan diri sendiri tanpa melihat kepentingan bersama. Sehingga hukum keramat raja tidak lagi mampu untuk mengatur kehidupan masyarakat. Maka munculah hukum baru yang berazaskan saling butuh-membutuhkan antara masyarakat. Lahirlah suatu hukum baru yang disebut dengan undang-undang.

TEKNOLOGI and Ketertinggalan Budaya:
Menurut William F. Ogburn, perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan baik yang bersifat materiil maupun yang immaterial dengan menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur kebudayaan yang materiil terhadap unsur-unsur materiil, (Malihah, 101). Kebudayaan materiil adalah sumber utama kemajuan. Aspek kebudayaan non-materiil harus menyesuaikan diri dengan perkembangan kebudayaan materiil, dan jurang pemisah antara keduanya akan menjadi masalah sosial. Menurut Ogburn, teknologi adalah mekanisme yang mendorong perubahan, manusia selamnaya berupaya memelihara dan meyesuaikan diri dengan alam yang senantiasa diperbaharui oleh teknologi, (Lauer, 1993: 224).
Teori-teori George Ritzer dalam buku terbarunya yang provokatif, Mengkonsumsi Kehampaan di Era Globalisasi atau Globalisasi Ketiadaan, bahwa "narasi besar" atau kisah masyarakat pada zaman ini, merupakan sebuah gerakan dari "sesuatu" menuju "ketiadaan". Dengan mengandalkan namun melampaui tesis McDonaldisasinya yang termashyur, Ritzer berpendapat bahwa masyarakat-masyarakat di bumi ini terus bergerak dari "sesuatu", yang didefenisikan sebagai sebuah bentuk sosial yang umumnya dipahami sebagai, dikontrol secara likal, dan kaya akan isinya yang khas. Ritzer memperlihatkan bahwa kita sedang bergerak menuju "ketiadaan" - yang dikontrol dan disusun secara terpusat dan relatif tanpa substansi yang khas. Dalam gerakan menuju globalisasi "ketiadaan" inilah "sesuatu" menjadi hilang. Lebih dari itu, bahwa "sesuatu" merupakan sebuah kebiasaaan asli, sebuah toko lokal, sebuah tempat berkumpul yang akrab, atau interaksi yang personal. Jadi, persoalan utama di dunia saat ini didefenisikan sebagai "kehilangan di tengah-tengah kelimpahan monumental (dari ketiadaan)".

TEORI ILMU ANTROPOLOGI
Teori Orientasi Nilai Budaya
a.       Dalam kaitannya dengan makna hidup manusia. b.Berkenaan dengan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.c.Dalam kaitannya dengan persepsi manusia dengan waktu.d.Dalam kaitannya dengan makna dari pekerjaan.e.Dalam kaitannya dengan hubungan antar sesama manusia.
Teori Evolusi Sosiokultural
a.       Evolusi sosiokultural meliputi seluruh sistem sosiokultural maupun komponen-komponen yang terpisah dari sistem tersebut. 
b.      Evolusi sosiokultural bukanlah proses tunggal.
c.       Perbedaan tersebut dapat dirinci sebagai evolusi paralelel, evolusikonvergen, dan evolusi divergen.
d.      Evolusi paralel, merupakan evolusi yang terjadi dalam dua atau lebih sosiobudaya tang berkembang dengan cara yang sama dan dengantingkat yang pada dasarnya sama.
e.       Evolusi konvergen, terjadi ketika berbagai masyarakat berbeda perkembangannya, namun akhirnya mengikuti pola yang serupa kemajuannya.
f.       Evolusi divergen, terjadi ketika berbagi masyarakat yang semulamengikuti banyak persamaan yang serupa, namun akhirnya mencapaitingkat perkembangan yang jauh berbeda.
Teori Evolusi Kebudayaan
a.       Zaman liar tua 
b.      Zaman liar madya
c.       Zaman liar muda
d.      Zaman barbar tua
e.       Zaman barbar madya
f.       Zaman barbar muda
g.      Zaman peradaban purbah.
h.      Zaman peradaban masa kini
Teori Evolusi Keluarga
a.       Tahap promiskuitas 
b.      Lambat laun manusia sadar akan hubungan antara ibu dengan anaknyasebagai suatu kelompok keluarga inti dalam masyarakat.
c.       Sistem patriarchate, dimana ayah menjadi kepala keluarga.
d.      Perkawinan tidak selalu dari luar kelompok, tetapi dapat juga daridalam kelompok yang sama.
Teori Evolusi Animisme dan Magic
a.       Animisme adalah suatu kepercayaan pada semua benda. 
b.      Asal mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa
c.       Manusia memecahkan beberapa persoalan hidupnya selalu denganakal dan sisitem pengetahuannya.
d.      Ilmu gaib mulanya hanya untuk mengatasi pemecahan masalah hidupyang berada diluar kemampuan akal dan sistem pengetahuannya.
e.       Karena penggunaan magic tidak selalu berhasil maka mulailah diyakini bahwa alam semesta dihuni oleh makhluk-makhluk halus yang lebih berkuasa daripada manusia
Teori upacara sesaji
a.       Disamping sistem keyakinan dan doktrin sisitem upacara punmerupakan suatu perwujudan dan religi yang memerlukan studianalisis khusus. 
b.      Upacara religi tersebut, biasnya dilaksanakan oleh banyak warga masyarakat dan memiliki fungsi sosial untuk mengintensifkan solidaritas masyarakat.
c.       Pada prinsipnya, upacara sesaji, dimana manusia menyajikan sebagian dari seekor binatang, terutama darahnya kepada dewa, kemudian memakan sendiri sisa daging dan darahnya
TEORI ILMU GEOGRAFI
Teori Ledakan Penduduk Thomas Robert Malthus
a.       Masyarakat manusia akan tetap miskin karena kecendrungan pertambahan penduduk berjalan lebih cepat daripada persediaan makanan. 
b.      Pertambahan penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret ukur sehingga pelipatgandaan jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun,sedangkan peningkatan sarana-sarana kehidupan berjalan lebih lambat,yakni menurut deret hitung atau deret tambah.
c.       Melalui tindakan pantang seksual atau pantangan kawin, perang, bahaya, kelaparan, dan bencana alam, jumlah penduduk memang diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan yang tersedia. Namun, cara itu tidak cukup untuk meningkatkan kehidupan masyarakat sampai di atas batas minimum
Teori Pengaruh Iklim Terhadap Peradaban_Ellsworth Hunting
Pokok-pokok pikiran Hunting sebagai berikut:
a.       Peradaban besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat Daya pada zaman kuno, sekarang kondisi dari daerah-daerah tersebutmengerikan, pada awal abad ke-20 diperkirakan terjadinya kemerosotan peradaban yang disebabkan.
b.      Mengeringnya wilayah itu saat ini, kelihatannya tidak sesuai posisinyadahulu sebagai pusat kerajaan. Menurutnya, iklim yang dahulu jauh lebihlembap dan pada wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan yang terus-menerus dan progresif.
c.       Proses semacam ini menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar dari fenomena-fenomena yang lebih umum. Sesuai dengan hal itu, iaterdorong untuk membuat postulat tentang mengeringnya bumi yangterjadi dalam pulsasi ritmik , dengan periode-periodedari udara kering dan basah.  
d.      Begitu pun cerita pengembaraan bangsa Ibrahim (Yahudi) dalam kitabsuci berhubungan dengan titik tengah antara masa kekeringan dan masakebasahan.
e.       Proses pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti arah tertentu,umumnya dari timur ke barat
Teori Lokasi Lahan_Johann Heinrich Von Thunen
Johann Heinrich Von Thunen dalam Der Isolierte Staat (1826) mengemukakan bahwa pada dasarnya penggunaan lahan dapat dibagidalam beberapa penggunaan. Dengan mengambil satu pusat kota sebagai satu-satunya tempat memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh seluruh Negara, sedangkan daerah-daerah di sekitarnya hanya sebagai pemasok bahan mentah ke kota.
1.      Lahan pertama berada di pusat kota (pasar), akan di pakai untuk kegiatan-kegiatan intensif bagi jenis tanaman yang hasilnya cepatrusak.memakan tempat, dan berat dalam kaitannya dengantransportasi.
2.      Lahan kedua merupakan daerah hutan. Hal itu dapat dipahami,mengingat pada masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan bahan bakar memiliki sifat yang memakan tempat dan berat sehingga harusditempatkan dekat dari pusat kota.
3.      Lahan ketiga digunakan untuk menanam tanaman sejenis gandum atau padi-padi.
4.      Lahan keempat berupa daerah penggembalaan ternak.
5.      Lahan kelima adalah daerah three field system yang merupakan daerahilalang, dan daerah tandus.
6.      Lahan keenam merupakan daerah perburuan.
7.      Untuk memudahkan dan efesiensi transportasi, diperlukan sungai yangmembelah kota. Hal itu ternyata dapat menghemat 1/6 tranfortasi daratsehingga lahan pertama akan berkembang sepanjang sungai.
8.      Perlu dibuat kombinasi transportasi darat dan sungai sehingga akansama biaya tranpor darat bagi daerah yang tidak dapat menikmatiadanya sungai
Teori Kota Konsentris_Burgess
Inti teori kota konsentris tersebut sebagai berikuta.Pada hakikatnya, kota meluas secara seimbang dan merata dari suatu pusat atau inti sehingga muncul zona-zona baru sebagai perluasannya. b.Dengan demikian, pada setiap saat dapat ditemukan sejumlah zonayang konsentris letaknya sehingga struktur kota menjadi bergelang(melingkar).c.Di pusat kota terdapat Zona Pertama sebagai Central Bisnis Dictrict (disingkat CBD) jika di Chicago di sebut loop. Fungsi loop sebagai pusat atau jantung kehidupan perdagangan, prekonomian, dan kemasyarakatan. Zona kedua sebgai terdapat Zona Peralihan (transtitional zone) yang merupakan kawasan perindustrian, disertaioleh rumah-rumah pribadi yang kuno, bahkan jika Chicago telah berubah menjadi Chines Town maupun pertokoan dan perkantoran berskala kecil. Zona ketiga, sebagai kawasan perumahan para buruhyang kebanyakan kaum imigran. Zona Keempat, penghuninya kelasmenengah, cukup rapi, memiliki jarak sanitasi yang lebih memadaisebagai tempat tinggal yang nyaman dan baik. Zona kelima merupakanCommuters Zone atau tempat orang yang pergi pulang setiap hariuntuk bekerja. Kondisi alamnya masih asri, luas, dan mewah serta berfungsi sebagai kota kecil untuk beristirahat dan tidur atau disebutdormitory towns, disebut demikian karena perumahan untuk orang-orang kaya

Teori Konflik Antara Suku Bangsa Nomadik_Sedenter Jean Bunhes
Adapun isi pokok teori Jean Bunhes sebagai berikut.
a.       Stepa-stepa padang rumput di Asia dengan musim dingin yangkejam, tidak memungkinkan pengolahan alam yang intensif. 
b.      Tanah secara alami sangat sesuai dengan jenis pastoral (pastoralart)untuk memelihara kawanan ternak dan hewan.
c.       Karena dihadapkan dengan suasana keharusan untuk berkelilinguntuk mengetahui tentang wilayah perumputan serta sumber-sumber air untuk jarak yang jauh, mereka meperoleh rasa gerakan taktis danstrategi yang menempatkan mereka dalam posisi mendaulatterhadap ruang dan menguasai para tetangga mereka.
d.      Beberapa dari penakluk yang paling besar dan apling beerani dalamsejarah, muncul dari stepa-stepa Jengis Khan, Timur Lang, danKhubilai Kan.
e.       Kualitas dan kemampuan yang menjadi alasan bagi kekuasaanyadiperoleh dari stepa, dari keterampilan yang dianugerahkan kepada pastoral, dan dari subordinasi geografis pada lingkungannya.
f.       Kelompok pengembala ini bukan massa petani-petani kelompok kecil yang mengerumuni seluruh Asia Selatan Timur yangmemimpin dunia.

TEORI ILMU SEJARAH
Berdasarkan teorinya ‘ashabiyyah, Ibnu Khaldun membuat teori tentang tahapan timbul tenggelamnya suatu Negara atau sebuah peradaban menjadi lima tahap, yaitu: (Muqaddimah: 175) :
1.      Tahap sukses atau tahap konsolidasi, dimana otoritas negara didukung oleh masyarakat (`ashabiyyah) yang berhasil menggulingkan kedaulatan dari dinasti sebelumnya.
2.      Tahap tirani, tahap dimana penguasa berbuat sekehendaknya pada rakyatnya. Pada tahap ini, orang yang memimpin negara senang mengumpulkan dan memperbanyak pengikut.
3.      Tahap sejahtera, ketika kedaulatan telah dinikmati. Segala perhatian penguasa tercurah pada usaha membangun negara.
4.      Tahap kepuasan hati, tentram dan damai. Pada tahap ini, penguasa merasa puas dengan segala sesuatu yang telah dibangun para pendahulunya.
5.      Tahap hidup boros dan berlebihan
VICO;
Sejarah berputar dalam gerakan spiral. Ide kemajuan adalah substansial, meski tidak mengikuti gerak lurus ke depn, tetapi begerak dalam lingkaran2 historis yang satu sama lain saling berpengaruh.
Arnold Toynbee;
Pendukung teori siklus; lahir, tumbuh, dewasa, mandek, hancur/mati. Peradaban muncul atas tanggapan dari tantangan. Terdapat lima kawasan perangsang munculnya peradaban; kawasan ganas sukar ditaklukkan, kawasan baru daerah yang belum pernah dihuni atau diolah, kawasan diperebutkan termasuk yang baru ditaklukkan secara militer, kawasan tertindas suatu situasi ancaman dari luar yang berkepanjangan, kawasan hukuman/pembuangan kawasan tempat kelas atau ras yang secara historis telah menjadi sasaran penindasan, diskriminasi dan eksploitasi. Untuk menciptakan tanggapan yang memadai syaratnya adalah keras tidaknya tantangan dan kehadiran elit sebagai minoritas kreatif yang mendorong ditermanya gagasan-gagasan baru.
Romein;
Keterbelakangan dalam hal-hal tertentu dapat dijadikan sebagai keunggulan untuk mengejar ketertinggalan. Sebaliknya, kemajuan yang pesat di masa lalu dapat berlaku sebagai penhambat kemajuan. Inilah yang disebut dialektika kemajuan
Wittfogel:
Tipikal despotisme timur menjalankan perintah dengan kekuasaan total oleh suatu birokrasi yang bercabang luas dan terpusat (cina dan rusia).
Marx;
Model produksi dari kehidupan materil akan mempersiapkan proses kehidupan sosial, politik, dan intelektual pada umumnya. Perkembangan kapasitas produksi masyarakat menentukan corak evolusi yang dihasilkan, yang pada akhirnya menciptakan institusi2 hukum dan politik masyarakat. 

TEORI ILMU EKONOMI 
Adam Smith memperkenalkan konsep Invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, karenanya pemerintah dianggap mengganggu proses ini. Konsep IH merepresentasikan mekanisme pasar dengan harga sebagai instrumen utamanya. Aliran ini kemudian gagal oleh karena pasar tidak mampu menjaga keseimbangan, maka Keynes muncul dengan teori tandiangannya tentang peran pemerintah dalam mengontrol harga. Dua aliran ini saling bertarung dalam ilmu ekonmi.
Rostow; kajiannya memakai pendekatan sejarah dalam mengkaji perkembangan ekonomi. Tahap tradsional ditandai dengan aktivitas pertanian yang mendominasi aktivitas ekonomi dan kekuasaan politik dikendalikan oleh pemilik tanah. Tahap prakondisi tinggal landas dalah masa transisi dimana prasyarat2 swadaya mulai diciptakan karena pengaruh kekuatan penalaran (renaissance), ditandai oleh meningkatnya dana investasi karena masyarakat gemar menabung di bank. Tahap tinggal landas ketka pertumbuhan mencapai kondisi normalnya, ditandai oleh kekuatan modernisasi berhadapa dengan nilai-nilai tradisional dan lembaga-lembaga adat. Tahap kematangan adalah masyarakat telah efektif menggunakan serangkaian teknologi modern thd keseluruhan sumber daya mrk, ditandai teknik prodksi baru menggantikan teknik lama, sektor baru tercipta, perekonomian mampu menghadapi goncangan yang tdk terduga. Tahap konsumsi massa tinggi adalah masa perekonomian yang berubah menuju produksi barang dan jasa konsumsi, ditandai migrasi ke pinggiran kota dan pemakaian mobil secara luas n alat-alat elektronik.

TEORI ILMU PSIKOLOGI
Fromm membagi sistem struktur masyarakat menjadi tiga bagian berdasar karakter sosialnya:
1.      Sistem A, yaitu masyarakat-masyarakat pecinta kehidupan. Karakter sosial masyarakat ini penuh cita-cita, menjaga kelangsungan dan perkembangan kehidupan dalam segala bentuknya. Dalam sistem masyarakat seperti ini, kedestruktifan dan kekejaman sangat jarang terjadi, tidak didapati hukuman fisik yang merusak. Upaya kerja sama dalam struktur sosial masyarakat seperti ini banyak dijumpai.
2.      Sistem B, yaitu masyarakat non-destruktif-agresif. Masyarakat ini memiliki unsur dasar tidak destruktif, meski bukan hal yang utama, masyarakat ini memandang keagresifam dan kedestruktifan adalah hal biasa. Persaingan, hierarki merupakan hal yang lazim ditemui. Masyarakat ini tidak memiliki kelemah-lembutan, dan saling percaya.
3.      Sistem C, yaitu masyarakat destruktif. Karakter sosialnya adalah destruktif, agresif, kebrutalan, dendam, pengkhianatan dan penuh dengan permusuhan. Biasanya pada masyarakat seperti ini sangat sering terhadi persaingan, mengutamakan kekayaan, yang jika bukan dalam bentuk materi berupa mengunggulkan simbol.
Fromm juga menyebutkan dan menjelaskan lima tipe karakter sosial yang ditemukan dalam masyarakat dewasa ini, yakni:
1.      Tipe Reseptif (mengharapkan dukungan dari pihak luar)
2.      Tipe Eksploitasi (memaksa orang lain untuk mengikuti keinginannya)
3.      Tipe Penimbunan (suka mengumpulkan dan menimbun barang suatu materi)
4.      Tipe Pemasaran (suka menawarkan dan menjual barang)
5.      Tipe Produktif (karakter yang kreatif dan selalu berusaha untuk menggunakan barang-barang untuk suatu kemajuan)
6.      Tipe Nekrofilus-biofilus (nekrofilus orang yang tertarik dengan kematian, biofilus:orang yang mencintai kehidupan)
Tedd Robert Gurr, seorang sosiolog yang mendalami studi konflik sosial menyatakan apa yang dia sebut teori Deprivasi Relatif (1970). Inti dari teori ini adalah kekecewaan akibat adanya kesenjangan antara harapan yang diinginkan dengan kenyataan yang terjadi. Rasa kecewa itu berpengaruh terhadap perilaku, sikap, termasuk pandangan politik seseorang atau kelompok yang pada akhirnya akan mengarah pada tindakan terhadap lingkungan sosial terhadap di sekitarnya.
Teori deprivasi relatif terutama menjelaskan kenapa orang melakukan aksi protes, pemberontakan atau perilaku agresif massal lainnya. Ada dua kategori teori deprivasi relatif, yakni deprivasi relatif egositik (DRE), merujuk pada orang yang kecewa ketika dia membandingkan kondisinya dengan orang atau kelompok lain dan mendapati adanya kekurangan dari dirinya dibanding orang atau kelompok lain. Kedua deprivasi relatif fraternalistik (DRF) yakni kekecewaan suatu kelompok ketika membandingkan kondisinya dengan kelompok lain. Dalam studi lebih lanjut oleh para sosiolog untuk menguji teori tersebut, terbukti bahwa DRF lebih berpotensi melakukan tindakan ekstrim dan militan disbanding DRE.
Kecerdasan Majemuk adalah suatu kemampuan ganda untuk memecahkan suatu masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
Konsep kecerdasan jamak (multiple Intellegence) berawal dari karya Howard Gardner dalam buku Frames Of  Mind tahun 1983 didasarkan atas hasil penelitian selama beberapa tahun tntang kapasitas kognitf manusia ( Human Cognitif Capacities) Gardner menolak asumsi bahwa kognisi manusia merupakan satu kesatuan dan individu hanya mempunyai kecerdasan tunggal. Meski sebagian besar individu menunjukkan penguasaan yang berbeda. Individu memiliki beberapa kecerdasan dan bergabung menjadi satu kesatuan membentuk kemampuan pribadi yang cukup tinggi. Howard Garnerd memperkenalakan sekaligus mempromosikan hasil penelitian Projecct Zero di Amerika yang berkaitan  dengan kecerdasan ganda (multiple intelligences). Teorinya menghilangkan anggapan yang selama ini tentang kecerdasan manusia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada satuan kegiatan manusia yang hanya menggunakan satu macam kecerdasan, melainkan seluruh kecerdasan yang selama ini dianggap ada 7 macam kecerdasan, dan pada buku yang mutakhir ditambahkan lagi 3 macam kecerdasan. Semua kecerdasan ini bekerja sama sebagai satu kesatuan yang utuh dan terpadu. Komposisi keterpaduannya tentu saja bebeda-beda pada masing-masing budaya. Namun secara keseluruhan semua kecerdasan tersebut dapat diubah dan ditingkatkan. Kecerdasan yang paling menonjol akan mengontrol kecerdasan-kecerdasan lainnya dalam memecahkan masalah.

TEORI ILMU  POLITOK
Machiavelli: kepangeranan atau principality dan republik. Dalam buku The Prince, ia memberikan nasihat tentang bagaimana mendapatkan dan mempertahankan sebuah kepangeranan. Adapun isi dari teori Machiavelli (Skinner, 1988: 4) tersebut:
a.       Untuk melakukannya seorang penguasa yang bijak hendaknya mengikuti jalur yang dikedepankan berdasarkan kebutuhan, kejayaan, dan kebaikan negara.  Hanya dengan memadukan machismo semangat keprajuritan, dan pertimbangan politik, seseorang penguasa barulah dapat memenuhi
kewajibannya kepada negara dan mencapai kebadian sejarah.
b.      Penguasa bijak hendaknya memiliki hal-hal:
1.      Sebuah kemampuan untuk menjadi baik sekaligus buruk, baik dicintai maupun ditakuti;
2.      Watak-watak seperti ketegasan, kekejaman, kemandirian, disiplin, dan kontrol diri;
3.      Sebuah reputasi menyangkut kemurahan hati, pengampunan, dapat
dipercaya, dan tulus.
c.       Seorang pangeran harus berani untuk melakukan apapun yang diperlukan,
betapapun tampak tercela karena rakyat pada akhirnya hanya peduli dengan hasilnya
yaitu dengan kebaikan negara.
Jean Bodin_Inti teorinya bahwa:
a.       Watak dan tujuan negara adalah merupakan hal penting diketahui sebelum
beralih pada cara mencapai tujuan negara. “Orang yang tidak memehami
tujuan, dan tidak bisa menentukan masalahnya dengan benar, tidak bisa
berharap akan menemukan cara-cara untuk meraihnya, sebagaimana orang
yang melepaskan ke udara dengan cara serampangan tidak akan mengenai
sasaran” (Bodin, 1957).
b.      Negara sebagai “pemerintahan yang tertata dengan baik dari beberapa keluarg serta kepentingan bersama mereka oleh kekuasaan yang berdaulat”. Trdapat empat unsur dalam negara; (a) tatanan yang benar, (b) keluarga; (c) kekuasaan yang berdaulat; (d) tujuan bersama.
c.       Keluarga merupakan unit dasar bagi negara serta bukan individu. Kelurga yang harmonis citra sejati dari commonwealth. Sebagaimana dalam keluarga di mana tunduk pada perintah ayah adalah penting bagi kesejahteraan keluarga, demikian juga patuh pada penguasa adalah penting bagi stabilitas negara.
d.      Ayah yang mempunyai kekuasaan penuh dalam keluarga, maka dalam
penguasa commonwealth harus mempunyai yurisdiksi penuh terhadap warga negaranya. Karena berkeluarga itu seperti bernegara; hanya bisa satu penguasa, satu pemimpin, satu tuan. Jika beberapa orang mempunyai otoritas, mereka akan merusak tatanan dan menimbulkan bencana yang terus berlanjut.
e.       Elemen yang membedakan negara dari semua bentuk asosiasi manusia lainnya adalah kedaulatan.. Tidak bisa ada commonwealth yang sejati tanpa kekuasaan yang berdaulat menyatukan semua anggota-anggotanya. Suatu otoritas yang mutlak dan tertinggi yang tidak tunduk pada kekuasaan manusia lainnya harus ada dalam lembaga politik.
Inti ajaran Locke pada hakikatnya adalah:
a.       Manusia hidup pada awalnya adalah dalam “kondisi alamiah” (state of nature), adalah kondisi hidup bersama di bawah bimbingan akal tanpa ada kekuasaan tertinggi di atas bumi yang menghakimi mereka berada dalam keadaan alamiah. Dalam masyarakat pra-politik ini orang bebas, sederajat, dan merdeka;
b.      Setiap orang mempunyai kemerdekaan alamiah, untuk bebas dari setiap
kekuasaan superior di atas bumi, dan tidak berada di bawah kehendak atau
otoritas legislative manusia;
c.       Meskipun keadaan alamiah adalah keadaan kemerdekaan, ia bukan keadaan kebebasan penuh. Ia juga bukan masyarakat yang tidak beradab, tetapi masyarakat anarki yang beradab dan rasional. Ia tidak mempunyai
kemerdekaan untuk menghancurkan dirinya atau apa yang menjadi miliknya.
d.      Untuk menanggulangi kelemahan dalam ‘hukum alam’, terdapat kebutuhan hukum yang mapan yang diketahui, diterima, dan disetujui oleh kesepakatan bersama untuk menjadi standar benar dan salah.
e.       Individu tidak menyerahkan kepada komunitas tersebut hak-hak alamiahnya yang substansial, tetapi hanya hak-hak untuk melaksanakan hukum alam.
f.       f.1. Hak yang diserahkan oleh individu tidak diberikan kepada orang atau
kelompok tertentu, tetapi kepada seluruh komunitas.
f.2. Kontrak adalah perjanjian untuk membentuk suatu masyarakat politik. Ketika masyarakat itu telah terbentuk, kemudian harus membentuk pemerintahan yang dilanjutkan dengan membentuk lembaga-lembaga yang terpercaya untuk mencapai tujuan pemerintahan tersebut.
f.3. Masyarakat politik adalah pembuat sekaligus pewaris keputusan tersebut. Sebagai pembuat ia menetapkan batas-batas kekuasaan; sedangkan sebagai pewaris ia adalah penerima manfaat yang berasal dari pelaksanaan kekuasaan tersebut.
Secara keseluruhan teori Montesquieu ini dapat dikemukakan sebagai
berikut:
a.       Hukum dan institusi politik harus disesuaikan dengan lingkungan sejarah, geografi, dan iklom di mana orang tinggal. Tidak ada aturan yang pasti dan tidak ada bentuk pemerintahan yang berlaku bagi semua masyarakat (relativisme)
b.      Bentuk pemerintahan yang paling tepat adalah adalah pemerintahan adalah
pemerintahan yang paling sesuai dengan karakter orang-orang yang mendiami wilayah itu.
c.       Dalam klasifikasi pemerintah, terdapat tiga jenis pemerintahan, yakni: republik, monarkhi, dan despotik. Republik bisa berupa demokrasi, ketika kedaulatan diserahkan kepada semua lembaga kerakyatan, atau aristokrasi, ketika kekuasaan tertinggi hanya diserahkan sebagian anggota masyarakat. Monarkhi adalah pemerintahan konstitusional oleh satu orang, sedangkan despotisme adalah kekuasaan yang sewenang-wenang oleh satu orang di mana tidak mentolerir intervensi keberadaan aristokrasi atau beberapa kekuasaan perantara yang berdiri di antara penguasa dan rakyat dan bertindak sebagai penengah..
d.      Untuk menghindari ketegangan politik dan perang, maka hukum dibutuhkan, baik itu hukum bangsa-bangsa yang mengatur hubungan antar bangsa/negara merdeka, hukum sipil yang mengatur hubungan antar individu-individu, dan hukum politik yang mengatur dan menentukan hubungan antara penguasa dengan rakyat.
e.       Negara yang cocok untuk memaksimalkan kebebasan dan menyeimbangkan persamaan, adalah negara di mana kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif pemerintah dipisahkan sendiri-sendiri sehingga hukum sipil dapat dibuat menurut kebutuhan semua bagian masyarakat (Apter, 1996: 86).
Seperti yang dikatakan Nozick (1974: ix) ”individu memiliki hak dan terdapat hal-hal yang tidak seorangpun atau sebuah kelompok-pun boleh mencampurinya (tanpa melanggar hak itu).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI-TEORI ILMU SEJARAH

TEORI-TEORI ILMU GEOGRAFI

TEORI-TEORI ILMU ANTROPOLOGI