“*DUNIA YANG TAK PERNAH KUPILIH*”
“*DUNIA YANG TAK PERNAH KUPILIH*”
MANUSIA
MENCIPTAKAN SEJARAHNYA SENDIRI, TETAPI TIDAK SELALU SESUAI DENGAN KEINGINAN
MEREKA, MANUSIA TIDAK DAPAT MEILIH LINGKUNGAN MEREKA SENDIRI, TETAPI MEREKA DITEMPATKAN DI LINGKUNGAN YANG SUDAH ADA SEBELUMNYA, DIWARISKAN, DAN DIBERIKAN
DARI MASA LALU. KEBIASAAN DARI PARA GENERASI YANG TELAH MENINGGAL MEMBENANI
MEREKA YANG MASIH HIDUP BAGAIKAN SEBUAH MIMPI BURUK.
Karl Max, The Eighteenh Brumaire Of Louis Bonaparte, 2000 (1851)
Aku terpesona, terusik
dan bingung.
Richard
Rodgers dan Lorenz Hart, Pal Joey, 1940
Saat dilahirkan, kita
semua terlempar kedalam sebuah dunia social yang tidak pernah kita pilih. Kita sama
sekali tidak dapat memilih di Negara mana kita dilahirkan, siapa orang tua
kita, dan siapa saudara kandung kita, apa bahasa ibu kita, agama, atau
pendidikan yang akan diberikan kepada kita. Kita tidak dapat menentukan apakah
akan dilahirkan di Afganistan, Algeria, Australia, Argentina, atau salah satu di
salah satu diantara sekian ribu Negara lain yang ada di dunia. Kita tidak dapat
menentukan akan terlahir di bangsa atau keluarga kaya raya atau miskin yang
hina papa. Kita pun tidak dapat menentuka apakah akan terlahir ke dalam
keluarga Kristen, Budha, Yahudi, Islam, ataukah sekian ratus agama kecil
lainnya yang dapat kita jumpai di seluruh belahan dunia. Yang terpenting disini
adalah bahwa kita terlahir ke dalam dunia yang telah ada sebelum kita, dan akan
berlanjut setelah kita mati. Kita terlempar ke dunia social yang tidak dapat
kita tentukan sendiri. Setiap hari kita berhadapan dengan kenyataan-kenyataan social
dan arus social yang datang dari luar dari diri kita dan . . . . turut
melibatkan kita meskipun terkadang kita juga yang melibatkan diri. Kita memperbincangkan
dunia yang tidak dapat di sesuaikan dengan keinginan kita – dunia yang menanti
dan membentuk kepribadian kita, terlepas dari apa yang mungkin kita harapkan.
abang kata-katanya bisa buat saya jadi berpikir dan bingung apakah benar semua kita dilempar ke dalam sebuah dunia sosial?
BalasHapusMang iya kita terlempar kedunia sosial. bukti nyatanya dalam kehidupan kita sehari-hari kita selalu bergaul dengan orang-orang yang ada disekeliling kita. g' cuman itu, kita g bisa hidup tanpa bantuan orang lain, pa itu g terlempar kedunia sosial , , ,?
BalasHapus