MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN


TUGAS KELOMPOK:
MATA KULIAH
METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL
("MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN")

DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. H. Idrus Abustam







oleh
KELOMPOK VII
SALEHUDDIN (12B02022)
SITI AZKIYAH (12B02006)



PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah karena izin-Nya jualah sehingga penulis dapat mewujudkan semua ini. melalui usaha keras di tengah hambatan dan keterbatasan, penulis mencoba melakukan yang terbaik untuk menyususn makalah ini dengan judul "MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN".
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis, baik dalam hal pengetahuan dan pengalaman.
Karena itu, sebagai penulis saya mengharapkan dengan sangat dan dengan tangan terbuka segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan  manfaat kepada orang-orang yang membacanya, terutama kepada penulis sendiri.
Penulis juga mengucapkan terima kasih atas segala bantuan, petunjuk, saran dorongan dan izin yang telah diberikan dari berbagai pihak semoga bernilai ibadah dan mendapatkan imbalan yang berlipat ganda. SemogaAllah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin Ya Robbal Alamin. 

Makassar, 02 April 2013

Penulis                                      

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 
        A. Latar Belakang 
        B. Rumusan Masalah
        C. Tujuan 
        D. Manfaat 

BAB II PEMBAHASAN
        A. Pengertian Proposal
        B. Rumusan Masalah
        C. Jenis Proposal
        D. Komponen dan Sistematika Proposal Penelitian

BAB III PENUTUP
        A. Kesimpulan 
        B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Proposal penelitian memegang peranan penting dalam rangka pengembangan ilmu dan pemecahan masalah. Proposal penelitian ditulis untuk kepentingan penyelesaian skripsi, tesis, atau disertasi, maupun utnuk sebuah proyek, perlu mendapatkan persetujuan dari pembimbing, suatu badan atau lembaga dan panitia, dan lembaga penyandang dana apabila proposal itu untuk kepentingan proyek. Dalam sebuah proposal penelitian, banyak hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti demi tercapainya tujuan dalam penelitian itu sendiri.
Dalam hal penyusunan proposal penelitian, yang paling utama dan yang paling penting untuk diperhatikan adalah penentuan jenis peneltian yang akan digunakan. Sebagaimana yang telah banyak kita ketahui bahwa, jenis penelitian terbagi atas beberapa jenis penelitian yang banyak digunakan diantaranya yaitu, jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Dalam penelitian kuantitatif, karena permasalahan yang diteliti sudah jelas, realitas dianggap tunggal, tetap, teramati, pola pikir deduktif, maka proposal penelitian kauntitatif di pandang sebagai “blue print” yang harus digunakan sebagai pedoman baku untuk melaksanakan dan mengendalikan penelitian. Sedangkan dalam metode kualitatif yang berpandangan bahwa, realitas dipandang sesuatu holistik, kompleks, dinamis, penuh makna, dan pola pikir induktif, sehingga permasalahan belum jelas, maka proposal penelitian kualitatif yang dibuat masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian/situasi sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, maka di sini kami mengambil jenis penlitian kualitatif sebagai eksemplar dalam penyusunan makalah ini, guna memudahkan kami dalam hal pembahasan selanjutnya.
Proposal Penelitian kualittatif diibaratkan oleh Bogdan seperti seseorang yang akan merencanakan piknik. Yang direncanakan dalam piknik adalah  baru tempat-tempat yang akan dikunjungi, dan apa yang ingin diketahui lebih dalam dari tempat tersebut, akan tergantung pada situasi setelah seseorang berada di tempat piknik tersebut. Hal ini berarti proposal penelitian kualitatif berisi garis-garis besar rencana yang mungkin akan dilakukan. Jadi perbedaan utama antara proposal yang menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah terletak pada, yang kauntitaif proposalnya spesipik dan sudah baku, dan yang kualtitatif masih bersifat umum dan sementara.
Seorang peneliti yang akan melaksanakan penelitian jelas harus mengada-kan persiapan, baik persiapan fisik, administratif, ataupun persiapan secara teoritis. Peneliti harus membuat keputusan-keputusan tentang persiapan-persiapan yang diadakan tersebut. untuk itu peneliti perlu membuat planing yang benar-benar matang dan sesuai dengan kondisi permasalah yang akan diteliti. Seorang peneliti hendaknya membuat proposal penelitan sebelum melaksanakan penelitian.

B.                Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini yaitu apa yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposal penelitian?

C.                Tujuan
Tujuan utama dalam pennulisan makalah ini ialah sebagai pemenuhan tugas kuliah yang telah diberikan oleh Prof. Dr. H. Idrus Abustam, M.S sebagai dosen pengampu mata kuliah metodologi penelitian sosial di Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Adapun tujuan lain dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai penambahan khzanah ilmu pengetahuan bagi penyusun khususnya, dan bagi khalayak luas pada umumnya.

D.                Manfaat
Adapun manfaatn yang diharapkan dalam penulisan makalah ini selain sebagai bekal dan penambahan khazanah ilmu pengetahuan dan juga sebagai bahan referensi bagi mahasiswa khususnya di dunia pendidikan dan sebagai referensi bagi masyarakat luas yang berkecimpung dalam pembuatan karya ilmiah yang dapat bermanfaat bagi generasi penerus bangsa selanjutnya.




BAB II
PEMBAHASAN

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
A.                Pengertian Proposal Penelitian
Tujuan penelitian akan tercapai dengan baik, kalau digunakan manajemen penelitian yang baik. Manajemen yang profesional adalah manajemen yang cerdas, yaitu manajemen yang mampu melaksanakan fungsi-fungsi menajemen secara konsisten dan berkesinambungan dalam mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Manajemen yang cerdas adalah manajemen yang bekerja berdasarkan keilmuan. Selanjutnya fungsi manajemen secara umum adalah perencanaan (planing), pengorganisasian (organising), plekasanaan (actuating), dan pengendalian (controling), atau perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Sumber daya yang dikelola adalah 7M, yaitu man (orang), money (uang), materials (bahan-bahan), methods (metode), machines (alat-alat), minute (waktu), dan market (pasar).
Tahap awal dari manajemen penelitian adalah perencanaan penelitian, atau sering yang disebut dengan proposal penelitian. Jadi proposal penelitian adalah merupakan perencanaan penelitian, yang berisi langkah-langkah sisematis dan rasional yang ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan, dan mengendalikan penelitian.
Rancangan pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan. Kegiatan merencanakan itu mencakup komponen-komponen penelitian yang diperlukan. Dalam banyak hal peneltian kualitatif, komponen-komponen yang akan dipersiapkan itu masih bersifat kemungkinan (probability)  atau sesuatu yang masih tentatif.

B.                Lingkup Penelitian Kualitatif
Sebelum peeliti membuat proposal penelitian dengan metode kualitatif, maka terlebih dahulu harus diketahui lingkup penelitian kualitatif. Lingkup ini berkenaan dengan permasalahan yang cocok diteliti dengan metode kualitatif serta scope konteks sosial yang diteliti.
Metode kualitatif cocok digunakan untuk  meneliti hal-hal sebagai berikut:
1.      Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang, atau asih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour question, sehingga masalah dapat ditemukan dengan jelas.
2.      Bila ingin memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang.
3.      Untuk memahami inteaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terahadap interaksi tersebut.
4.      Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik teknik pengumpulan data wawancara mendalam,dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
5.      Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok diguna-kan untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan.
6.      Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara triangulasi/gabungan, maka kepastian data akan lebih terjamin.
7.      Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang diandang tahu, maka sejarah perkembangan kehidupan seseorang bisa diketahui.
Penelitian kualitatif dilakukan pada situasi sosial tertentu dari situasi sosial yang tunggal, sampai masyarakat yang komplek. Inti dari situasi sosial adalah orang-orang (actor), yang melakukan aktivitas (aktivity) pada tempat/lokasi (space) tertentu.

SCOPE OF RESEARCH
SOCIAL UNITS STUDIES

MACRO
 













MICRO
Complex society (masyarakat yang kompleks)
Multiple community study (sekelompok masyarakat)
A single comunity study (sekelomppok masyarakat)
Multiple social institution (beberapa lembaga sosial)
A single social institution (satu lembaga sosial)
Multiple social situation (beberapa situasi sosial)
A single social situation (satu situasi sosial)
(scope penelitian kualitatif)


C.                Jenis Proposal Penelitian
Jenis penelitian yang kita pilih selalu dikaitkan dengan masalah dan tujuan penelitian yang kita harapkan. Jenis rancangan penelitian menjadi dasar bagi kita sebagai seorang peneliti dalam melakukan proses penelitian. Secara umum, kita telah mengenal adanya kategori dasar tentang penelitian. Jenis penelitian yang telah kita kenal selama ini, meliputi penelitian deskriptif-kualitatif, kualitatif, eksperimen, eksperimen semu, korelasional, kelompok kriteria, dan meta-analisis.
1.      Penelitian deskriftif
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata.
2.      Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Penelitian kualitatif juga bisa dikatakan sebagai metode etnografi, karena pada awalnya penelitian jenis ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
3.      Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
4.      Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimen adalah salah satu bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian dengan tujuan untuk mengetahui sebab-akibat yang ditimbulkan  kepada suatu hal yang diberikan perlakkuan.
5.      Penelitian eksperimen semu
Penelitian eksperimen semu atau eksperimen kuasi pada dasarnya sama dengan penelitian eksperimen sebagaimana dijelaskan di atas, hanya saja hal yang membedakannya adalah peneliti tidak memiliki keleluasan untuk memanipulasi subjek, artinya random kelompok biasanya dipakai sebagai dasar untuk menetapkan sebagai kelompok perlakuan atau kontrol.
6.      Penelitian korelasional
Penelitian korelasi juga merupakan penelitian atau kajian deskriptif di mana peneliti tidak hanya mendeskripsikan variabel-variabel, tetapi juga menguji sifat hubungan diantara variabel kuantitatif tersebut.
7.      Penelitian kelompok kriteria
Penelitian kelompok kriteria, yaitu penelitian yang dilakukan di mana peneliti menguji ciri-ciri atau karakteristik kelompok yang ada (yaitu, kelompok yang tidak diberikan perlakuan tertentu) untuk menentukan derajat atau tingkat  di mana kelompok-kelompok tersebut berbeda berkenaan dengan karakteristik tertentu.
8.      Penelitian meta analisis
Penelitian meta analisis, yaitu peneltian dimana peneliti mengombinasikan dan menganalisis hasil-hasil penelitian sejenis dan mengujinya untuk memperoleh generalisasi berkenaan dengan variabel-variabel dalam penelitian.

D.                KOMPONEN DAN SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN
Komponen dan sistematika dalam proposal penelitian kualitatif, tidak berbeda dengan penelitian kuantitatif. Seperti telah dikemukakan yang berbeda adalah bahwa, semua komponen dalam proposal penelitian kuantitatif sudah merupakan hal yang baku, sedangkan dalam proposal penlitian kualitatif bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Setelah di lapangan mungkin masalah, fokus, teori, teknik pengumpulan data, analisis data, bahkan judul penelitian bisa berubah.
Komponen dalam penelitian tersebut secara garis besarnya terdiri atas, pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, jadwal penelitian, organisasi penelitian, biaya penelitian. Untuk memperjelas pokok pembahasan, komponen dalam proposal tersebut dapat disusun ke dalam bentuk sistematika proposal sebagai berikut.
I.                   PENDAHULUAN
A.       Latara Belakang
Walaupun dalam penelitian kualitatif, masalah ini bersifat sementara, namun perlu dikemukakan dalam proposal penelitian. Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, penyimpangan antara teori dengan praktek, penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, penyimpangan antara tujuan dengan hasil yang dicapai, dan penyimpangan antara pengalaman masa lampau dengan yang terjadi atau ketidak sesuaian antara (das sein) dan (das solen).
Mobil diparkir di tengah jalan akan menjadi masalah karena jalan dipakai untuk lalu lintas, tetapi apabila jalan tersebut sudah merupakan jalan yang mati/tidak dipakai, maka tidak akan menjadi masalah, karena pemerintah bertugas melayani masyarakat. Mobil mogok menjadi masalah karena mobil direncanakan untuk bepergian. Sewaktu mengikuti kuliah bisa tidur, menjadi masalah karena yang diharapkan sewaktu kuliah tidak tidur, sebaliknya tidak bisa  tidur akan menjadi masalah kalau sudah waktunya direncanakan untuk tidur.
Dalam latar belakang masalah ini perlu dikemukakan gamabaran keadaan yang sedang terjadi selanjutnya dikaitkan dengan peraturan/kebijakan, perencanaan, tujuan, teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya kesenjangan yang merupakan masalah. Masalah ini perlu dikemukakan dalam bentuk data. Misalnya kegagalan transmigrasi menjadi masalah, maka perlu ditunjukkan berapa orang yang gagal dari tahun ke tahun. Kualitas pelayanan yang rendah dapat menjadi masalah, maka perlu ditunjukkan prilaku yang tidak simpatik yang melayani, dan keluhan atau pengaduan dari pihak yang dilayani.
Setelah masalah yang dikemukakan tidak dapat diatasi, dan mungkin ada potensi yang belum dapat didayagunakan, maka perlu dilakukan penelitian. Jadi dalam latar belakang masalah ini intinya berisi tentang jawaban atas pertanyaan, mengapa perlu dilakukan penelitian.

B.                Fokus Penelitian
Kalau dalam penelitian kuantitatif, fokus penelitian ini merupakan batasan masalah. Karena adanya keterbatasan, baik tenaga, dana, dan waktu, dan supaya hasil penelitian lebih terfokus, maka penelitian tidak akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada obyek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu menentukan fokus.
Dalam penelitian tentang pelayanan rumah sakit misalnya, maka peneliti akan memfokuskan pada prosedur pelayanan, kualitas pelayanan yang diberikan oleh dokter, perawat, petugas makanan, keamanan dan lingkungan. Dalam penelitian pendidikan misalnya, peneliti akan memfokuskan pada interaksi guru dan murid di kelas. Dalam penelitian tentang sumber daya manusia, peneliti dapat memfokuskan pada sistem penggajian dan kinerja pegawai.
Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli. Fokus dalam penelitian ini juga masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti di lapangan.
C.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian tersebut, selanjutnya dibuat rumusan masalahnya. Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian, yang jawabanya dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah ini merupakan panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada obyek yang akan diteliti. Namun bila rumusan masalah ini tidak sesuai dengan kondisi obyek penelitian, maka peneliti perlu mengganti rumusan masalah penelitiannya.
Rumusan masalah dalam penelitan kualitatif tidak berkenaan dengan variabel penelitian, yang bersifat spesifik, tetapi lebih makro dan berkaitan dengan kemungkinan apa yang terjadi pada obyek/situasi sosial penelitian tersebut.

D.       Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan, dan membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum pernah ada atau belum diketahui. Dengan metode kualitatif, maka peneliti dapat menemukan pemahaman luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang kompleks, memahami interaksi dalam situasi sosial tersebut sehingga dapat ditemukan hipotesis, pola hubungan yang akhirnya dapat dikembangkan menjadi teori.
Tujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah penelti berada di lapangan. Dalam proposal tujuan terkait dengan rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui segala sesuatu setelah rumusan itu terjawab melalui pengumpulan data. Dengan demikian kalau rumusan masalahnya adalah “Bagaimanakan pemahaman orang-orang yang ada dalam organisasi itu tentang arti dan makna manajemen”, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pemahaman orang-orang yang ada dalam organisasi itu tentang arti dan makna manajemen.

E.        Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa bersifat teoritis, dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun tidak juga menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah. Bila peneliti kualitatif dapat menemukan teori, maka akan berguna untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengendalikan suatu gejala.

II.                KAJIAN TEORI/STUDI KEPUSTAKAAN
Kajian teori dalam penelitian kualitatif untuk memperkuat peneliti sebagai human instrument, sehingga mampu membuat pertanyaan, analisis data dan membuat fokus penelitian dan kesimpulan.
Seperti yang telah dikemukakan, terdapat tiga kriteria terhadap teori yang dikemukakan sebagai landasan dalam penelitian, yaitu relevansi, kemutakhiran, dan keaslian. Relavansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Kalau yang diteliti masalah kepemimpinan, maka teori yang dikemukakan berkenaan dengan kepemimpinan, bukan teori sikap atau motivasi. Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan teori atau referensi yang digunakan. Pada umumnya referensi yang sudah lebih dari lima tahun diterbitkan dianggap kurang mutakhir. Penggunaan journal atau internet sebagai referensi untuk mengemukakan landasan teori lebih diutamakan. Keaslian terkait dengan keaslian sumber, maksudnya supaya peneliti menggunakan sumber aslinya dalam mengemukakan teori. Jangan sampai peneliti mengutif dari kutipan orang lain, dan sebaliknya dicari sumber aslinya.
Beberapa teori yang dikemukakan dalam proposal, akan sangat tergantung pada fokus penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Makin banyak fokus penelitian yang di tetapkan maka akan semakin banyak teori yang perlu dikemukakan.
Dengan dikemukakan kajian teori dan nilai-nilai budaya yang ada pada konteks sosial yang diteliti, maka hal ini merupakan indikator bagi peneliti, apakah  peneliti memiliki wawasan yang luas atau tidak terhadap situasi sosial yang diteliti. Validasi awal bagi peneliti kualitatif adalah seberapa jauh kemampuan peneliti mendeskripsikan teori-teori yang terkait dengan bidang dan konteks sosial yang diteliti.
Dalam kajian teori ini paling tidak perli dikemukakan defenisi setiap fokus yang akan diteliti, ruang lingkup keluasan serta kedalamannya. Dalam defenisi perlu dikemukakan defenisi-defenisi yang sejalan maupun tidak sejalan. Jadi dikontraskan. Dengan demikian maka landasan teori yang dikemukakan semakin kuat.
Dalam penelitian kualitatif, teori yang dikemukakan bersifat sementara, dan akan berkembang atau berubah setelah peneliti berada di lapangan. Selanutnya dalam landasan teori, tidak perlu dibuat kerangka berpikir sebagai dasar untuk perumusan hipotesis, karena dalam penelitian kualitatif tidak akan menguji hipotesis, tetapi justru menemukan hipotesis.

III.             METODE PENELITIAN
Komponen dalam metode penelitian kualitatif adalah: Alasan menggunakan metode kualitatif, tempat penelitian, instrumen penelitian, sampel sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisi data, dan rencana pengujian keabsahan data.
A.     Metode dan Alasan Menggunakan Kualitatif
Dalam hal ini perlu dikemukakan, mengapa metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena, permasalahan belum jelas, holistik, komplek, dinamis, dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti test, kuesioner, pedoman wawancara. Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis dan teori.
B.     Tempat Penelitian
Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat di mana situasi sosial tersebut akan diteliti. Misalnya di sekolah, di perusahaan, di lembaga pemerintah, di jalan, di rumah dan lain-lain.
C.     Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti. Untuk itu perlu dikemukakan siapa yang akan menjadi instrumen penelitian, atau mungkin setelah permasalahannya dan fokus jelas peneliti akan menggunakan instrumen. Instrumen yang akan digunakan perlu dikemukakan pada bagian ini.
D.     Sampel Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif, sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling. Penentuan sampel sumber data, pada proposal masih bersifat sementara, dan akan berkembang kemudian setelah peneliti di lapangan. Sampel sumber data pada tahap awal memasuki lapangan di pilih orang yang memiliki power dan otoritas pada situasi sosial atau objek yang diteliti, sehingga mampu “membuka pintu” kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan data.
Sanafiah Faisal (1990) dengan mengutip pendapat Spradley mengemukakan bahwa, situasi sosial untuk sampel awal sangat disarankan suatu situasi yang di dalamnya menjadi semacam muara dari banyak domain lainnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa, sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1.      Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayati.
2.      Meski yang tergolong masih dedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.
3.      Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.
4.      Mereka yang tidak cendrung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri.
5.      Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.
Siapa yang dijadikan sampel sumber data, dan berapa jumlahnya dapat diketahui setelah penelitian selesai. Jadi tidak dapat disiapkan sejak awal dalam proposal.
E.      Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini dikemukakan bahwa, dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau triangulasi. Perlu dikemukakan kalau teknik pengumpulan datanya dengan observasi, maka perlu dikemukakan apa yang diobservasi, kalau wawancara, kepada siapa akan melakukan wawancara.
F.      Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Tahapan dalam penelitian kualitatif adalah tahap memasuki lapangan dengan grandtour dan minitour question, analisis datanya dengan analisis domain. Tahap kedua adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan data dengan minitour question, analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Selanjutnya pada tahap selection, pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan struktural, analisis data dengan analisis komponensial. Setelah analisis komponensial dilanjutkan analisis tema.
Jadi analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman dilakukan secara interaktif melalui proses data reduction and display, dan verivication. Sedangkan menurut Spradley dilakukan secara berurutan, melalui proses analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya.
G.     Rencana Pengujian Keabsahan Data
Dalam proposal perlu dikemukakan rencana Uji keabsahan data yang akan dilakukan. Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas, data (validitas internal), uji depenabilitas (reliabilitas), dan uji konfirmabilitas (obyektivitas). Namun yang utama adalah uji kredibilitas data. Uji kredibilitas dilakukan dengan: perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, memberchek dan analisis kasus negatif.
IV.              ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN
A.     Organisasi
Organisasi penelitian ini perlu dikemukakan, bila penelitian dilakukan oleh tim. Dalam organisasi penelitian ini terdiri atas, ketua tim peneliti, beberapa anggota peneliti, pengumpulan data, bendahara, tenaga administrasi. Masing-masing perlu dikemukakan uraian tugas dan waktu yang tersedia.
B.     Jadwal Penelitian
Pada umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu yang relatif lama, antara 6 bulan sampai 24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal pelaksanaan penelitian. Jadwal penelitian berisi aktivitas yang yang dilakukan dan kapan akan dilakukan. Berikut ini diberikan contoh rencana jadwal penelitian kualitatif.




Contoh jadwal penelitian kualitatif
No
Kegiatan
Bulan ke:
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Penyusunan proposal








2
Diskusi proposal








3
Memasuki lapangan, gran tour dan minitotu question








4
Menentukan fokus. Minitour question, analisis taksonomi








5
Tahap selection, structur question, analisis komponensial.








6
Menentukan tema, analisis tema








7
Ujian keabsahan data








8
Membuat draf laporan penelitian








9
Diskusi draf laporan








10
Penyempurnaan laporan









V.                 PEMBIAYAAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian dilakukan. Biaya penelitian pada umumnya 60% digunakan untuk tenaga, dan 40% untuk penunjang seperti bahan, alat, transportasi, sewa alat-alat komputer. Semua biaya yang dibutuhkan perlu ditentukan secara rinci.



BAB III
P E N U T U P
A.                Kesimpulan
Proposal penelitian memegang peranan penting dalam rangka pengembangan ilmu dan pemecahan masalah. Dalam hal penyusunan proposal penelitian, yang paling utama dan yang paling penting untuk diperhatikan adalah penentuan jenis peneltian yang akan digunakan. Dalam hal ini, maka di sini kami mengambil jenis penlitian kualitatif sebagai eksemplar dalam penyusunan makalah ini, guna memudahkan kami dalam hal pembahasan selanjutnya, dan memfokuskan permasalahan yang akan dibahas.
Seorang peneliti yang akan melaksanakan penelitian jelas harus mengada-kan persiapan-persiapan, baik persiapan fisik, administratif, ataupun persiapan secara teoritis. Peneliti harus membuat keputusan-keputusan tentang persiapan-persiapan yang diadakan tersebut. untuk itu peneliti perlu membuat planing yang benar-benar matang dan sesuai dengan kondisi permasalah yang akan diteliti.
B.                Saran
Seseorang yang akan mengadakan penelitian hendaknya memperhatikan hal-hal yang terkait dengan penelitian itu sendiri. Jadi, disini kami menyarankan kepada para peneliti hendaknya menentukan topik permasalahan dan yang paling penting adalah, peneliti hendaknya terlebih dahulu menentukan jenis dan pendekatan yang akan digunakan dalam sebuah penelitian. Karena dengan penentuan jenis dan pendekatan ini akan memudahkan peneliti dalam melaksanakan sebuah penelitian.















DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy, J. 2010. Metode Penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta
Sugiono, 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Alfa Beta. Bandung.
______, 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Alfa Beta. Bandung.s

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI-TEORI ILMU SEJARAH

TEORI-TEORI ILMU GEOGRAFI

TEORI-TEORI ILMU ANTROPOLOGI